Red Bobblehead Bunny

1/20/12

Yang kaya makin kaya, yang miskin tetap miskin


           Pernahkah anda melihat segelintir orang kurang beruntung ditayangkan di televisi ? Atau pernahkah anda mendengar orang berkoar-koar meminta sumbangan untuk orang-orang miskin ? Atau, pernahkah anda menjadi donatur untuk sebuah kegiatan bakti sosial ? Jawabannya, pernah, atau mungkin sering. Ya, benar, kemiskinanlah yang menjadi masalah besar bagi negara ini. Ternyata saat ini masalah kemiskinan belum bisa kita selesaikan. Dalam keseharian kita, mungkin bagi mereka yang tergolong mampu dalam urusan materi takkan merasakan kesulitan. Semua lancar karena memang urusan mereka tercover dengan baik. Bukan hanya itu, terkadang mereka terlalu banyak menghambur-hamburkan harta mereka dengan sia-sia percuma. Ini fenomena yang sangat biasa. Sama biasanya seperti membuang seonggok sampah.
Mari kita merenung sejenak seberapa efektif dan efisienkah harta yang kita miliki terpakai selama ini? Seratus persenkah ? Sembilan puluh persenkah ?. Tapi, bagi mereka yang kurang mampu, pertanyaan yang mungkin sesuai adalah, seberapa besar harta yang belum terpenuhi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?. Mungkin di berbagai media saat ini kita kan mendengar betapa majunya perekonomian negara kita saat ini. Tahun 2011 ini, perekonomian Indonesia naik hingga 6%. Angka yang cukup besar. Tapi, ini hanya sebatas angka. Angka 6% tak berpengaruh besar terhadap masalah kemiskinan. Hingga saat ini, masih sangat besar angka yang menunjukkan tingkat kemiskinan di Indonesia. Selama ini, nampaknya kita masih terjajah oleh kemiskinan.
Di banyak tayangan di stasiun televisi, kita seakan terus menjumpai orang-orang yang tak mendapatkan pekerjaan yang layak. Di antara mereka mungkin ada yang bekerja mati-matian di bawah terik matahari di tempat pembuangan sampah akhir, hanya untuk mencari cacing. Itu hanya salah satu dari berbagai macam pekerjaan yang tak layak di Indonesia. Pantas sajalah kualitas hidup mereka terbatas hanya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Di sisi yang berbeda, di sana banyak orang berpenghasilan besar dan mapan tak henti-hentinya memeras keluguan orang-orang kecil. Mereka memanfaatkan keadaan, benar-benar kejam. Tampaknya, menduduki kursi di dalam pemerintahan dan suksesnya di bidang wirausaha belum memenuhi hasratnya mengumpulkan uang. Dan lagi-lagi, uang orang-orang kecil jadi sasaran. Bukan hanya orang besar,  pegawai pajak pun bisa melakukan hal yang sama. Dalam rekening banknya, tersimpan pundi-pundi uang yang bernilai milyaran rupiah, hanya seorang pegawai pajak.
Rupanya, masalah kemiskinan telah mengancam kehidupan kita di negara ini. Bukan hanya miskin dalam konteks materi, tapi juga telah menyangkut kemiskinan moral bangsa ini. Dan ternyata saat ini masalah yang kita hadapi adalah, yang kaya akan semakin kaya harta dan yang miskin akan tetap miskin, yang kaya semakin miskin moral, yang miskin sama saja.

1 comment:

Matur Nuwun, Mas....Mbak...